Berapa Butir Telur yang Boleh Dikonsumsi dalam Sehari?

LIFEHACKS! | 20 NOVEMBER 2017
SHARE
1550

Telur merupakan produk hewani yang sangat sering dikonsumsi setiap hari. Penggemar telur mungkin bisa makan lebih dari satu butir setiap hari, tetapi apakah kebiasaan tersebut aman? Pasalnya, konsumsi telur berlebih berpotensi meningkatkan kadar kolesterol. Lantas, berapa butir telur yang sebaiknya kita makan dalam satu hari?

Telur, sumber protein murah meriah untuk tubuh

Dibandingkan sumber protein lain seperti daging, telur tergolong murah dan mudah didapatkan. Namun, seperti yang telah disinggung, produk ini mempunyai kadar kolesterol yang patut dipantau. Dalam sebutir telur, ada kolesterol sebanyak 186 mg yang terdapat pada bagian kuning.

Walau sampai sekarang belum ada rekomendasi valid tentang konsumsi telur per hari, berikut ini ada anjuran seputar konsumsi sumber kolesterol yang dapat kita jadikan sebagai acuan:

  • Jika kita tidak punya riwayat penyakit, kadar kolesterol yang boleh dikonsumsi per hari tak boleh lebih dari 300 mg;
  • Sementara bagi kita yang punya catatan penyakit seperti jantung, diabetes, maupun kolesterol tinggi, maka kadar kolesterol yang boleh dikonsumsi tak boleh di atas 200 mg.

Disitat dari Mayo Clinic, sebuah studi mengungkapkan makan tujuh butir telur per minggu tidak berisiko menaikkan kadar kolesterol pada orang sehat. Penelitian tersebut pun menyebutkan konsumsi 1 sampai 3 butir telur per hari masih relatif aman.

Jika bisa, perbanyak konsumsi bagian putih telur daripada bagian kuning yang jelas mengandung kolesterol cukup banyak. Selain itu, kita dianjurkan berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan hasil akurat, terlebih lagi kalau punya riwayat penyakit.

Perhatikan cara mengolah telur yang tepat dan sehat

Faktanya, kadar kolesterol dalam tubuh tidak akan serta-merta naik setelah kita makan telur. Ada faktor lain yang mempengaruhinya, yakni cara kita mengolah telur tersebut. Bagaimana kita memasak produk hewani tersebut? Bila kita senang mengolahnya jadi telur dadar atau telur mata sapi, berarti dalam cara menggorengnya, kita akan memakai minyak atau margarin. Inilah yang kadang tanpa disadari memicu kenaikan kolesterol tubuh.

Minyak maupun margarin sarat kandungan lemak jenuh yang kalau dikonsumsi dalam takaran berlebih akan meningkatkan level koleterol tubuh. Maka, jangan salahkan telur sepenuhnya. Jika kita tetap ingin mengonsumsi telur setiap hari, mulai ubah cara pengolahannya dengan cara direbus maupun berkreasi dengan memasak omelet yang diolah dengan metode kukus supaya kita tetap sehat.

telur

Lifehacks!

komentar

0 komentar